Sadis! Turki Mengalami Inflasi Hingga 78,6% – Pemerintah Turki merilis data inflasi untuk negara itu pada Senin, Juni 2022 (7 April 2022). Khususnya, tingkat inflasi tahunan melonjak menjadi 78,6% di bulan Juni.
Mengutip AFP, angka yang dirilis oleh Kantor Statistik Nasional Turki adalah yang tertinggi sejak 1998. Bulan lalu, tingkat inflasi telah mencapai 73,5%.
Tingginya harga minyak mentah dan sumber energi lainnya menjadi salah satu penyebab inflasi ini. Selain itu, harga makanan di Anatolia juga mengesankan.
Selain harga energi, jatuhnya lira juga telah mempercepat inflasi di Turki. Lira telah jatuh lebih dari 20 persen terhadap dolar sepanjang tahun ini, menjadikannya mata uang dengan kinerja terburuk di dunia.
Melihat ke belakang, jatuhnya nilai tukar lira tidak terlepas dari sikap Presiden Erdogan yang tidak menyukai suku bunga tinggi. Dia bahkan menyebutnya “penguasa iblis.”
Ketika inflasi naik, bank sentral biasanya menaikkan suku bunga untuk mengurangi inflasi. Namun, ini sangat kontras dengan Bank Sentral Turki (CBRT), yang justru memangkas suku bunga. Akibatnya, ketika tingkat inflasi lebih tinggi dari tingkat bunga, nilai tukar mata uang langsung turun.
CBRT bahkan terus memangkas suku bunga menjadi 14% dari sebelumnya 19% pada bulan-bulan sebelum tingkat inflasi Turki hampir mencapai 20% pada akhir tahun 2021.
Meskipun inflasi tinggi, CBRT tetap enggan menaikkan suku bunga. Pasalnya, Presiden Erdogan menentang suku bunga tinggi.
Erdogan bahkan menyebut suku bunga tinggi sebagai “pelaku setan”. Pemotongan suku bunga oleh CBRT tahun lalu juga tidak terlepas dari intervensi Erdogan untuk menggantikan gubernur bank sentral.